Di Selandia Baru, Jokowi Banggakan Menteri-menteri Wanitanya

Jokowi disambut upacara kenegaraan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
“Saya mendapatkan informasi mengenai ketertarikan Yang Mulia di bidang gender equality. Walaupun penduduk kami mayoritas Muslim, namun kemajuan wanita di Indonesia sangat luar biasa,” kata Jokowi.
Jokowi disambut upacara kenegaraan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Sebagai bukti kemajuan kaum Hawa di Indonesia, Jokowi mengatakan ada 8 menteri wanita di kabinetnya. “Saya memiliki 8 menteri wanita dari 34 menteri dan mereka memegang portofolio yang strategis,” lanjut dia.
Kedelapan menteri yang dimaksud Jokowi adalah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perlindungan Anak dan Perempuan Yohana Yembise. Lalu ada pula Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri BUMN Rina Soemarno.
Selain kesamaan visi dalam isu kesetaraan gender, Jokowi mengatakan Indonesia dan Selandia Baru juga sama-sama negara kepulauan. Dengan kondisi geografis tersebut, lanjutnya, maka masalah konektivitas menjadi sangat penting.
“Sebagaimana Selandia Baru yang memiliki pulau yang banyak, Indonesia juga memiliki pulau yang sangat banyak. Jumlah pulau kami lebih dari 17 ribu pulau. Dengan kondisi geografis seperti ini maka pembangunan infrastruktur dan konektivitas merupakan prioritas saya, agar semua wilayah di Indonesia merasakan hasil pembangunan,” ucap Jokowi.
Jokowi bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Kepala Negara lalu mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Selandia Baru berjalan dengan baik karena hubungan tersebut didasarkan pada dua prinsip yaitu saling menghormati dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, hubungan yang telah baik ini harus diisi dengan berbagai kerja sama, di antaranya dalam bidang ekonomi dan people to people contact.
Bidang energi terutama geotermal contohnya, adalah salah satu bidang kerja sama yang sudah lama dilakukan Indonesia dan Selandia Baru. Kerja sama ini sendiri sudah mulai dilakukan sejak tahun 1970, termasuk pembangunan power plant.
Jokowi bertemu Gubernur Jenderal Selandia Baru. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Isu terakhir yang disampaikan Presiden dalam pidatonya ini adalah kerja sama antarmasyarakat atau people to people contact. Tercatat 5.500 warga negara Indonesia (WNI) tinggal di Selandia Baru, 1.290 orang di antaranya adalah mahasiswa yang sedang belajar di berbagai sekolah dan universitas.
“Terimakasih telah memperlakukan para Warga Negara Indonesia dan pelajar Indonesia dengan baik”, puji Jokowi.
Baca Juga :
Di akhir pidatonya Presiden pun mengundang David Gascoigne yang merupakan suami Gubernur Jenderal Patsy Reddy untuk datang ke Indonesia.
“Saya yakin Yang Mulia akan menyukai Indonesia yang memiliki banyak sekali ragam budaya dan seni. Saya tunggu kehadiran Yang Mulia di Indonesia,” tuturnya.