JAKARTA, CORONG.ID Secara khusus Penjabat (Pj) Gubernur mengisi acara Indonesia Bicara, program siaran langsung (live) dialog TVRI Jakarta Pusat, Selasa (7/5/202).

Acara dipandu Maya Karim juga menghadirkan Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita (OIKN) H Alimuddin.

Keberadaan yang meliputi kawasan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menjadikan Provinsi Kalimantan Timur sebagai episentrum bagi pembangunan wilayah barat dan timur Indonesia.

Kaltim juga menjadi mitra strategis sekaligus daerah penyangga, ibu kota negara pengganti DKI Jakarta itu.

“Kaltim menjadi mitra dalam konteks fungsional administratif, tapi secara geografis sebagai penyangga,” kata Akmal Malik dalam program siar bertema IKN, Kota Dunia Untuk Semua.

Baca Juga:  Bupati Bone Kunjungi Anak Penderita Penyakit Necrosis Lidah

Untuk saat ini diakui Akmal, sebelum orang masuk IKN, maka harus melewati Samarinda dan Balikpapan sebagai pintu masuknya, juga Penajam Paser Utara.

Selain itu, dalam mememuhi kebutuhan pangan IKN, maka Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang bersentuhan langsung telah membuat kawasan dan sentra-sentra pertanian, termasuk kabupaten lain di Kalimantan Timur, juga Kalimantan Selatan.

“Berarti IKN ini berkah bagi Kaltim juga Kalimantan,” katanya lagi.

Dalam hal sumber daya manusia, ujar Akmal, sejak era kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dan Gubernur Isran Noor telah menggelontorkan beasiswa pendidikan bagi ratusan ribu anak-anak Kaltim.

“Artinya, kalau dibilang siap, maka Kaltim paling siap untuk IKN,” tegasnya.

Baca Juga:  CAT PPS Pilkada 2024, KPU Bone Gunakan 40 Sekolah

Menurut Akmal, sejak ditetapkan IKN di wilayah Kalimantan Timur, sangat besar kontribusinya dalam mendongkrak pembangunan di Benua Etam.

“Investasi riil mencapai 43 persen dari infrastruktur dan penyumbang terbesar adalah IKN,” sebutnya.

Bahkan pertumbuban ekonomi Kaltim dari 4 persen, maka saat ini sudah mencapai 6,22 persen secara agregat.

“Bulan ini naik 7,2 persen lebih,” sebutnya lagi. (Ril)